Friday, September 4, 2015

Menabung Untuk Haji - sedikit demi sedikit menjadi Bukit



Kini sudah tidak aneh lagi, kalau seorang tukang becak naik haji.Pedagang Kecil juga berhaji setelah puluhan tahun menabung uangnya.Orang bilang kalau sudah niat maka aka nada jalan. Bagi penulis buka hanya niat saja sebenarnya.Mereka yang berhaji karena tekad mereka yang membaja dan mereka sanggup untuk mengumpulkan puluhan juta.

Bukan perkara yang mudah bagi orang yang menggumpulkan sepuluh ribu dan 50 ribu dalam beberapa tahun. Kadang kita sering juga memakai uang kita untuk keperluan karena ada saja yang kita butuhkan.Kita kadang harus membayar kursus anak atau perjalanan anak ke tempat-tempat wisata.
Untuk menabung haji kita juga harus merencakan juga. Kita dapat melakukan sendiri dengan membuat suatu tabungan. Yang paling penting adalah kita harus menyimpan tabungan tersebut ke tempat yang aman. Aman berarti juga tidak ada orang yang dapat mengambiluang tabungan kita sendiri.
Kita mulai dari sekarang untuk menyisihkan.Kalau yang mempunyai penghasilan tetap mungkin tidaklah sulit untuk menetapkan berapa yang harus di tabungkan karena penghasilan relative stabil.Kita bisa memperkirakan berapa jumlah tabungan seperti 10% atau 5%.
Bagi yang tidk mmepunyai  penghasilan tetap mungkin agak  sulit terutama kalau peghasilan tidak tetapnya sedikit. Oleh karena itu banyak termasuk peulis yang belum memikirkan untuk menabung untuk haji.
Namun setelah melihat teman yang masih dibawah 40 tahun sudah berhaji, hati inimenjadi ergerak juga. Mengapa saya tidak bisa? Aku mungkin akan mencoba untuk menabung sedikit terlebih dahulu namun aku juga khawatir dengan tingginya tingkat inflasi. Tingkat inflasi sudah menurunkan daya beli kita dan harga rupiah tidak sebanding dengan kenaikan harga barang namun untuk ongkos haji biasanya kenaikannya tidak sedemikian tinggi.

Baca Juga :
Apa itu Perencanaan Keuangan
Pentingnya Memiliki Asset

No comments:

Post a Comment